BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Strategi global mengasumsikan produk-produk yang lebih
distandarisasi dan kontrol oleh kantor pusat. Akibatnya, strategi kompetitif
disentaralisasi dan dikontrol oleh kantor pusat. Unit-unit bisnis strategis
yang beroperasi di setiap negara diasumsikan saling tergantung
(interdependent), dan kantor pusat berusaha untuk menyatukan bisnis-bisnis yang
tersebar di negara-negara tersebut. Oleh Karena itu, strategi ini menawarkan produk-produk
standar ke berbagai pasar di negara-negara yang berbeda dan strategi kompetitif
ini ditentukan oleh pusat. Jadi strategi global menekankan pada skala ekonomi
dan menawarkan lebih banyak peluang untuk mendayagunakan inovasi yang
dikembangkan pada tingkat perusahaan atau dalam sebuah negara atau di
pasar-pasar lainnya.
Strategi global memiliki resiko yang rendah, tetapi
dapat melewatkan peluang-peluang yang tumbuh di pasar-pasar lokal, baik karena
pasar-pasar itu tidak menunjukkan adanya peluang atau karena peluang-peluang
itu mengharuskan produk-produk tersebut disesuaikan pada pasar lokal. Akibatnya
srategi ini tidak responsive terhadap pasar-pasar lokal dan sulit dikelola
karena kebutuhan untuk mengkoordinasi strategi-strategi tersebut dan mengoperasikan
keputusan lintas negara. Akibatnya, pencapaian kegiatan operasi yang efisien
perlu berbagi sumber daya dan penekanan diberikan pada koordinasi dan kerjasama
antar unit di lintas negara tersebut. Strategi ini banyak diterapkan oleh
perusahaan-perusahaan Jepang.
Pentingnya Strategi
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa dengan pertumbuhan
dan perkembangan berbagai jenis perusahaan yang dilengkapi dengan pesatnya
kemajuan tekonologi informasi, maka strategi merupakan kebutuhan yang fital dan
sangat penting dalam menjalankan roda perusahaan menghadapi berbagai macam
tantangan baik internal maupun eksternal, khususnya para pesaing pada core
bisnis yang sama.
Sejalan dengan pentingnya strategi, maka Jain (1990)
mengatakan bahwa setiap organisasi membutuhkan strategi apabila menghadapi
situasi berikut:
1. Sumber daya yang dimiliki terbatas.
2. Ada ketidakpastian (uncertainity) mengenai kekuatan
daya saing organisasi.
3. Komitmen (commitment) terhadap sumberdaya tidak
dapat diubah lagi.
4. Keputusan-keputusan (decisions) harus
dikoordinasikan antar bagian sepanjang waktu.
5. Ada ketidakpastian mengenai pengendalian inisiatif.
Sementara Porter (1980) mengatakan bahwa ”the reason
why firms succeed or fail is perhaps the central question in strategy”.
Artinya, strategi akan menentukan berhasil atau gagalnya suatu perusahaan. Oleh
karena itu, mengingat perannya yang sangat menentukan, maka penentuan strategi
menjadi sesuatu hal yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan. Namun demikian
strategi perlu dibedakan dengan taktik. Dari pengertian yang paling sederhana
dapat dibedakan bahwa strategi (strategy) adalah saat dimana memutuskan apa
yang harus dikerjakan, sedangkan taktik (tactics) adalah saat dimana memutuskan
bagaimana mengerjakan sesuatu. Ada beberapa pendapat pakar untuk membedakan
strategi dengan taktik. Brucker berpendapat bahwa strategi adalah mengerjakan
sesuatu yang benar (doing the right things) dan taktik adalah mengerjakan
sesuatu dengan benar (doing the things right). Selain itu, Karl Van Clausewitz
berpendapat bahwa strategi merupakan suatu seni menggunakan pertempuran untuk
memenangkan suatu perang, sedangkan taktik merupakan seni menggunakan tentara
dalam sebuah pertempuran.
Berdasar beberapa pengertian di atas, maka taktik
merupakan rentetan dari pelaksana kerja atau penjabaran operasional dari
strategi untuk mencapai tujuan, sedangkan strategi adalah penjabaran arah yang
akan ditempuh perusahaan di masa yang akan datang.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN STRATEGI GLOBAL
Secara umum, ada tiga pandangan tentang 'strategi
global'. Pertama, strategi global adalah salah satu bentuk perusahaan
multinasional (multinational enterprise/MNE) strategi yang menjadi (treats)
negara di seluruh dunia sebagai sebuah pasar global (global marketpalce)
(Levitt,dan Yip dalam Peng dan Miles, 2009). Strategi MNE lainnya biasanya
dikenal sebagai internasional (atau eksport-driven), multidomestik dan
transnasional (Bartlett dan Ghoshal dalam dalam Peng dan Miles, 2009). Namun,
strategi ini tampaknya merupakan bentuk ideal yang tidak ada di antara MNE
(Rugman dan Verbeke 2004).
Pandangan kedua menjadikan (treats) strategi global
sebagai manajemen strategi internasional (Bruton et al 2004;. Inkpen dan
Ramaswamy 2006; Lu 2003). Jadi manajemen internasional strategis lebih luas
daripada 'strategi global' seperti yang didefinisikan oleh pandangan pertama.
Pandangan ketiga mendefinisikan strategi global secara luas: strategi
perusahaan di seluruh dunia, yang merupakan teori perusahaan tentang cara
sukses untuk bersaing (Peng dan Delios 2006). Definisi ini secara eksplisit
mencakup strategi perusahaan internasional (cross-border) dan non-internasional
(domestic).
Definisi ketiga menjadikan (treats) strategi global
sebagai strategi perusahaan di seluruh dunia (Peng dan Delios 2006). Dengan
kata lain, pengertian strategi global tidak didefinikan secara sempit atau
tidak relevan (pandangan pertaman), atau menyamakan strategi global dengan
manajemen strategis internasional (pandangan ke dua). Meskipun benar bahwa
definisi pertama secara eksplisit fokus pada aspek-aspek internasional,
definisi kedua terfokus tata kelola perusahaan dan CSR. Secara keseluruhan,
global strategi sebagai lapangan di persimpangan antara manajemen strategis dan
bisnis internasional.
Indikator
Strategi Global
Ada beberapa indikator yang dapat menjadikan suatu
strategi menjadi global diantaranya :
Ø Pesaing utama di pasar
utama bukan dari negara itu sendiri dan ada di berbagai negara.
Ø Standardisasi dari
beberapa elemen produk atau strategi marketing tersedia peluang untuk mencapai
skala ekonomi.
Ø Biaya dapat diturunkan dan
efektifitas dapat ditingkatkan oleh adanya pemilihan lokasi yang terdapat aktifitas
nilai tambahnya di negara yang berbeda.
Ø Pesaing mempunyai potensi
untuk menggunakan volume dan labanya dari suatu pasar untuk mensubsidi
perolehan posisi lainnya.
Ø Penghalang perdagangan
sebagai penghalang utama untuk memasuki pasar.
Suatu nama merk global dapat menjadi keunggulan.
Ø Jika pasar lokal bukan
sebagai syarat produk atau servise untuk perusahaan yang mempunyai keunggulan
beroperasi lokal.
Strategi global menekankan pada skala ekonomi dan
menawarkan lebih banyak peluang untuk mendayagunakan inovasi yang dikembangkan
pada tingkat perusahaan atau dalam sebuah negara atau di pasar-pasar lainnya.
Strategi global memiliki resiko yang rendah, tetapi dapat melewatkan
peluang-peluang yang tumbuh di pasar-pasar lokal, baik karena pasar-pasar itu tidak
menunjukkan adanya peluang atau karena peluang-peluang itu mengharuskan
produk-produk tersebut disesuaikan pada pasar lokal. Akibatnya srategi ini
tidak responsive terhadap pasar-pasar lokal dan sulit dikelola karena kebutuhan
untuk mengkoordinasi strategi-strategi tersebut dan mengoperasikan keputusan
lintas negara. Akibatnya, pencapaian kegiatan operasi yang efisien perlu
berbagi sumber daya dan penekanan diberikan pada koordinasi dan kerjasama antar
unit di lintas negara tersebut. Strategi ini banyak diterapkan oleh
perusahaan-perusahaan Jepang.
Jadi, pengertian dari strategi global adalah strategi yang lebih
menekankan pada standarisasi produk diseluruh pasar. Dengan demikian, strategi
bersaing dipusatkan dan dikendalikan oleh kantor pusat.
B. TAHAP-TAHAP
MEMASUKI PASAR GLOBAL.
Globalisasi mengharuskan perusahaan untuk berkompetisi dan beroperasi
secara efisien, efektif dan ekonomis di pasar global.
Adapun tahap-tahap dalam memasuki pasar global adalah
:
1.
Tahap Domestik
Pada tahap ini Perusahaan lebih mengkonsentrasikan
aktivitasnya hanya untuk memenuhi dan melayani Pasar, berhubungan dengan
pemasok dan pesaing yang berada dalam Negeri .
Orientasi mereka adalah bersifat “ETHNO CENTRIC”, yaitu bahwa sifat
pasar atau Konsumen dimanapun akan sama , sehingga manajemen memandang pasar
Domestik padat dengan peluang yang jauh lebih aman.
Hal ini dapat
dimungkinkan karena pasar Domestik belum dimasuki oleh Perusahaan Asing.
Strategi domestik juga membagi
kewenangan dengan memberikan otonomi yang cukup berarti pada setiap bisnis.
Strategi : mendirikan perusahaan cabang, menyediakan waralaba.
2.
Tahap Internasional
Dengan makin ketatnya persaingan dan pasar dalam negri
mulai jenuh, maka Perusahaan sudah mulai melebarkan aktivitas produksi, Pemasaran
dan lainnya keluar negara Induknya. Orientasi Perusahaan Internasional masih
bersifat “ETHNO CENTRIC” , dimana
motivasi terjun ke pasar Internasional masih semata-mata melemparkan kelebihan
produk atau memperpanjang Daur kehidupan produk perusahaan. Strategi ini
menggunakan ekspor dan lisensi untuk memasuki pasar global. Menguntungkan,
dimana tingkat tanggapan lokal rendah dan pengurangan biaya sedikit. Contoh
Harley Davidson.
3.
Tahap Multinasional
Perusahaan mulai berinvestasi dan memproduksi barangnya
di luar negeri dengan penerapan strategi yang berbeda terhadap negara yang satu
dengan negara yang lain, karena perusahaan berasumsi bahwa setiap negara
mempunyai Konsumen dan Lingkungan yang berbeda. Contoh The body shop.
4.
Tahap Global
Pada tahap ini perusahaan mulai melakukan Strategi
pemasaran Global yaitu dengan memfokuskan pada pasar Global dan memproduksi
dengan sumber daya dari dalam Negara atau salah satu Negara. Dengan strategi ini Perusahaan akan mendapatkan
keuntungan dalam hal biaya lebih murah. Contoh Caterpilar.
Adapun karakteristik perusahaan berorientasi global
diantaranya adalah:
v Pabrik dan fasilitas
berlokasi dengan dasar global.
v Komponan bahan baku dan
jasa yang dihasilkan dengan dasar global.
v Desain produk dan
teknologi proses untuk seluruh dunia.
v Permintaan bukan
berdasarkan local saja.
v Logistik dan pengendalian
persediaan bersifat global.
v Perusahaan global
diorganisasikan melalui divisi secara global.
5.
Tahap Transnasional
Pada tahap ini perusahaan mulai mendominasi pasar dan
industri diseluruh penjuru dunia (Global) dengan memadukan antara biaya Global
dengan tujuan mencari keuntungan.
Orientasinya : Geo centric. Misalnya : Electrolux , melakukan Desain
mesin cuci di Itali, diproduksi dan di test di Swedia dan akhirnya diproduksi
besar-2 an di Amerika Serikat.
C. KEUNTUNGAN
DAN KELMAHAN GLOBALISASI
Keuntungan dari Globalisasi adalah :
1)
Meningkatkan penjualan dan keuntungan dengan memanfaatkan
peluang pasar baru dan sedang tumbuh.
2)
Meningkatkan ketersediaan bahan baku murah.
3)
Untuk meningkatkan daya saing (kualitas tinggi dari produk
dan biaya rendah).
Kelemahan dari Globalisasi adalah :
1)
Volatile lingkungan, mulai dari politik, ekonomi, hukum,
sosial, budaya. Jadi tujuan perusahaan tidak tercapai.- Interaksi dengan
berbagai kompleks bangsa dengan beragam ekonomi, sosial, budaya dan sebagainya.
2)
Komunikasi menjadi sulit karena perbedaan bahasa, geografi,
perbedaan budaya dan sebagainya.
3)
Informasi penting untuk perencanaan dalam hal ketersediaan,
kedalaman dan akurasi sangat bervariasi
4)
Sulit untuk menganalisis persaingan masa kini dan masa depan
di banyak negara, karena perbedaan dalam struktur industri dan praktek bisnis
D. FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PASAR GLOBAL
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pasar global antara lain :
1)
Pasar global menghadapi variasi yg tinggi pada lingkungan
politik, ekonomi, hukum, sosial dan
budaya serta nilai tukar mata uang dari tiap negara.
2)
Interaksi antara domestik & lingkungan global melibatkan
masalah kedaulatan sebuah negara yg mempunyai kondisi ekonomi & budaya yg
sangat berbeda.
3)
Adanya komunikasi & kontrol yg sangat sulit antara kantor
pusat dengan cabangnya di luar negeri karena perbedaan geografi & variasi
dalam aktivitas bisnis antar Negara.
4)
Pasar global menghadapi persaingan yg sangat tinggi karena
adanya perbedaan struktur industri dari tiap Negara.
5)
Pasar global membatasi perusahaan dalam penentuan strategi
bersaingnya karena adanya berbagai macam integrasi regional atau internasional
seperti: ASEAN, EEC, AFTA dsbnya.
E. ALASAN-ALASAN
PERUSAHAAN MEMASUKI PASAR GLOBAL
Dalam situasi dan kondisi
yang terus berkembang, maka banyak perusahaan membuat keputusan untuk
mengembangkan bisnis ke dunia internasional. Ada berbagai alasan kuat yang
mendasari perusahaan menjadi global, diantaranya adalah sebagia berikut :
Mendapatkan
skala ekonomi
Dengan adanya standarisasi maka perusahaan akan
memperoleh “Scale of Economic yang tinggi” karena produk saat ini tidak
tergantung hanya pada pasar domestik , tetapi lebih tergantung pada volume
produk yang dapat dijual keseluruh dunia. Coca Cola merupakan perusahaan yang
menstandarisasi Merk, Resep dan IklanProduknya diseluruh Dunia.
Menciptakan
persepsi global
Persepsi konsumen yang sama diseluruh Dunia akibat
Standarisasi akan membawa keuntungan bagi perusahaan. misalnya : Honda , Yamaha, Sony dan Canon yang
beroperasi pada pasar dimana Teknologi kualitas merupakan hal penting, maka
konsumen dimanapun berada akan mempunyai persepsi yang serupa terhadap
produk-produk tersebut.
Memperoleh
intensif yang dikeluarkan suatu Negara
Perusahaan dapat mengambil kesempatan yang muncul di
suatu negara karena adanya Insentif Khusus , misalnya :
Ø Pengurusan Ijin Usaha
Ø Tempat / Lokasi Usaha
Ø Pengenaan Pajak yang
relatif rendah
Subsidi silang
Dengan menjadi Global , akan memungkinkan perusahaan
melakukan Subsidi silang , yaitu mengalokasikan sumber-2 daya yang diperoleh dari suatu negara ke
negara lain dengan tujuan untuk memperkuat
kekuatan bersaingnya.
Mendapatkan akses tenaga kerja dan bahan baku yang
murah
Mendapatkan akses teknologi dan informasi
Mendapatkan akses pasar
F. STRATEGI-STRATEGI
GLOBAL
Terdapat 2 strategi pasar global, yaitu :
1.
Standarizing Strategy
(Strategi Standarisasi)
Fokus penstandarisasian : baik produk, kemasan,
pemasaran untuk mencapai economies of scale.
Adanya citra (image) tentang negara asalnya.
alasan-alasan yang mendorong strategi standarisasi
antara lain :
·
perusahaan hanya memiliki satu sumber produksi,
·
pesaing juga memasarkan produk standar,
·
strategi memasuki pasar internasional yang utama adalah
ekspor,
·
pemasaran ditujukan ke negara-negara yang sama,
·
pemakaian produk terutama dilingkungan urban,
·
adanya kesamaan selera.
Manfaat standarisasi adalah :
·
Skala ekonomi dalam pengembangan: Periklanan, packaging,promosi dll
·
Eksploitasi persaingan ekspous media pada konsumen
·
Pengurangan resiko dari sentiment asosiasi kehadiran suatu
merk global di negara tuan rumah
2.
Customizing Strategy
(Strategi Penyesuaian)
Produk, kemasan, pemasaran dikembangkan secara lokal,
karena perbedaan karakteristik antara negara satu dengan yang lain.
alasan yang mendorong strategi penyesuaian antara lain
:
·
adanya persyaratan standar teknis dari suatu negara.
·
produk merupakan produk konsumsi dan untuk penggunaan
pribadi.
·
terdapat variasi selera dan kebutuhan pelanggan.
·
adanya perbedaan daya beli antar negara, karena perbedaan
income per kapita.
·
sukses diterapkan para pesaing.
·
terdapat variasi pemakaian seperti ; iklim, behaviour dan
lain-lainnya.
Manfaat Customisasi adalah Nama, asosiasi, dan
periklanan dapat : dikembangkan secara lokal, dirangkai pada pasar lokal
diseleksi tanpa ada kendala| standardisasi pembeli lokal.
G. STRATEGI
MEMASUKI PASAR GLOBAL
Ada beberapa cara yang dilakukan untuk memasuki pasar
global, antara lain :
1.
Melakukan ekspor langsung
Perusahaan melakukan ekspor langsung dengan cara
menjual produknya langsung ke luar negeri atau melalui distributor yang
mewakili kegiatan penjualan.
2.
Mengeluarkan Lisensi
Lisensi merupakan cara yang mudah untuk memasuki pasar
internasional. Sebagai contoh adalah produsen coca cola melakukan pemasaran
internasionalnya dengan lisensi pembotolan atau memberi hak pembotolan ke
seluruh dunia. Coca cola hanya memasok sirop atau bahan baku dan memberikan
pelatihan untuk memproduksi, mendistribusikan, dan menjual. Kerugian dari
lisensi ini adalah perusahaan memiliki sedikit kendali atas pemegang lisensi
dan dapat menciptakan pesaing baru bila pemegang lisensi tidak lagi bergantung
pada pemberi lisensi.
3.
Melakukan franchising
Bentuk kerjasama tertulis antara pihak franchisor
& faranchisee, dimana pihak franchisee diberi hak utk mendistribusikan
produk / jasa tertentu dalam periode & wilayah tertentu serta dg cara yg
ditentukan franchisor. Contoh : Mc Donald’s. A&W, Es Teller 77 &
Kentucky Fried Chicken.
4.
Joint Venture (Usaha
Patungan)
Perjanjian kemitraan antara investor asing & lokal
setempat untuk mendirikan usaha lokal, yg keduanya berbagi kepemilikan &
pengendalian. Keuntungan dari cara ini adalah adanya pembagian dalam menanggung
resiko & kemampuannya mengkombinasikan dua kekuatan untuk menciptakan
sinergi Contoh : May bank dari Malaysia yg berpatungan dg Nusa Bank di
Indonesia membentuk May Bank Nusa.
5.
Melakukan
pembelian/penguasaan perusahaan yang sudah ada (Acquisition).
Misalnya Sony membeli perusahaan film Amerika yaitu
Columbia Pictures.
6.
Bekerja sama &
bergabung dg perushn dalam negeri / diluar negeri (Global Alliances).
Contoh : IBM membentuk kerja sama dg perush Jepang,
seperti Ricoh utk mengelola distribusi penjualan komputer nya, dg Nippon Steel
dalam sistem integrasi, NTT dalam jaringan nilai tambah & untuk masalah
keuangan dipakai Fuji Bank.
H. HAMBATAN – HAMBATAN MEMASUKI PASAR GLOBAL
1.
Batasan perdagangan dan
tarif bea masuk
Bentuk Hambatan-hambatan tersebut berdasarkan regulasi
yang dibuat dan dimusyawarahkan oleh Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) th.1958,
lalu AFTA (Asean’s Free Trade Area) ditahun 1992. Bahkan di negara Amerika juga
mengeluarkan atau menetapkan sebuah persetujuan tentang perdagangan global ini
yang berakibat barang atau produk yang masuk kedalam suatu negara harus
melewati administrasi yang cukup “menyandungkan” dan juga bukan hanya pada
administrasi / BEA masuk yang dikeluarkan, juga Quota yang menentukan jumlah
Produk atau barang harus terbatasi. Satu hal lagi yang menjadi hambatan dalam
perdagangan global yaitu Embargo yang dilakukan oleh suatu negara yang dapat
mengekang dan menolak suatu barang atau produk yang masuk kedalam wilayah
perdagangan di negara tersebut.
2.
Perbedaan bahasa, sosial
budaya
Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan
hambatan bagi kelancaran Bisnis Internasional, hal ini disebabkan karena bahasa
adalah merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa Lisan maupun Tulis.
Contoh : Pabrik Mobil Chevrolet yang memberikan nama suatu jenis mobilnya
dengan nama “Chevrolet’s Nova” padahal di negara Spanyol kata “No Va” berarti
“tidak dapat berjalan”. Oleh karena itu maka sangat sulit untuk memasarkan
produk tersebut di negara Spanyol.
3.
Hambatan Operasional
Salah satu Ilustrasi, apabila terjadi kegiatan pasar
Global yang terjadi pada dua negara yang memiliki jarak lintas yang amat jauh,
maka pihak negara yang berperan sebagai Penjual akan memikirkan Operasional
pengiriman barang. Karna semakin jauh jarak yang ditempuh maka semakin besar
pula biaya operasional yang dikeluarkan.
4.
Hambatan politik, hokum
dan undang-undang
Salah satu contoh, Amerika melakukan Embargo terhadap
Komoditi perdagangan dengan Negara-negara Komunis. Contoh lain : Indonesia
melarang Ekspor Kulit mentah ataupun Rotan mentah ke luar Negara lain.
5.
Berfikir global, bertindak
local
Tantangan yang dihadapi dalam strategi global adalah
mengindentifikasi dan menentukan keterkaitan pasar yang menjadi sasaran
(target) dengan produk (barang dan jasa) yang cocok. Dasarnya adalah memahami
jaringan budayanya, hal ini untuk pengusahaan pasar yang memiliki keunikan yang
menerima modifikasi dalam melalui program marketing global kedalam kecocokan
kebutuhan pasar lokal. Perspektif dalam mengaitkan pasar global adalah
didasarkan pada adanya kesamaan antar negara dan budaya yang melingkupinya atau
bila ada perbedaan secara domestik dalam suatu negara.
Strategi global penerapannya tergantung pada kemampuan
untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan program pemasaran di seluruh
dunia. Kemudian untuk efektifitasnya, harus dikaitkan apa yang melingkupi
realitas lokal dari pasarnya.
Ada beberapa indikator yang dapat menjadikan suatu
strategi menjadi global diantaranya:
Pesaing utama di pasar utama bukan dari negara itu
sendiri dan ada di berbagai negara.
Standardisasi dari beberapa elemen produk atau
strategi marketing tersedia peluang untuk mencapai skala ekonomi.
Biaya dapat diturunkan dan efektifitas dapat
ditingkatkan oleh adanya pemilihan lokasi yang terdapat aktifitas nilai
tambahnya di negara yang berbeda.
Pesaing mempunyai potensi untuk menggunakan volume dan
labanya dari suatu pasar untuk mensubsidi perolehan posisi lainnya.
Penghalang perdagangan sebagai penghalang utama untuk
memasuki pasar.
Suatu nama merk global dapat menjadi keunggulan.
Jika pasar lokal bukan sebagai syarat produk atau
servise untuk perusahaan yang mempunyai keunggulan beroperasi lokal.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
strategi global adalah salah satu
bentuk perusahaan multinasional (multinational enterprise/MNE) strategi yang
menjadi (treats) negara di seluruh dunia sebagai sebuah pasar global (global
marketpalce) (Levitt,dan Yip dalam Peng dan Miles, 2009).
Tahap-tahap dalam memasuki pasar
global adalah :
1.
Tahap Domestik
2.
Tahap Internasional
3.
Tahap Multinasional
4.
Tahap Global
5.
Tahap Transnasional
Strategi-strategi memasuki pasar global
adalah :
1.
Melakukan ekspor langsung
2.
Mengeluarkan Lisensi
3.
Melakukan franchising
4.
Joint Venture (Usaha Patungan)
5.
Melakukan pembelian/penguasaan perusahaan yang sudah ada
(Acquisition)
6.
Bekerja sama & bergabung dg perushn dalam negeri / diluar
negeri (Global Alliances)
Saran
– Saran
1.
Sebelum memasukin pasar global harus dapat membaca
situasi yang sedang terjadi di dunia global.
2.
Perhatikanlah tahapan – tahapan sebelum memasuki pasar
global.
DAFTAR PUSTAKA
terima kasih,,,kunjungin juga cicihhandika.blogspot.co.id
BalasHapusterima kasih,,,kunjungin juga cicihhandika.blogspot.co.id
BalasHapusDaftar pustaka nya dimana min?
BalasHapusPlay Emperor Casino Slots | Shootercasino.com
BalasHapusThe Emperor 제왕카지노 Casino has the potential to be a truly great casino experience but this casino 메리트 카지노 has some very bad games 바카라 like roulette, blackjack,